Sabtu, 29 Mei 2010

My Activity






\











Once upon a time, when the sun was coming out,,
Aku berencana ma temen-temen kelompok buat observasi ke SMA di Solo,,
yah namanya juga tugas, jadi kudu cepet-cepet diselesein,,


Nah,,abis ke SMA itu,,aku nongkrong-nongkrong deh di Manahan ma temen-temen sambil foto-foto..pintu gerbangnya tu kan di pinggir jalan besar,,banyak kendaraan lewat,,n kadang macet juga,dasar emang narsis, walopun banyak kendaraan lalu lalang gitu,aku tetep foto-foto aja,,hahaa..

Puas foto-foto di Manahan, aku hunting sepatu neh di daerah Singosaren,,wah sempet bingung juga tuh mo milih yang mana, cz bagus-bagus n harganya juga bagus-bagus pula.. Yasudah aku pilih Wedge n haknya 10 centi loh,,menantang banget neh aku pikir,, tapi ya udah aku beli aja,,Baru keluar toko_nya aku ru nyadar lo ujan,, yah sudahlah mungkin aku kudu balik ke kos,,gak bs kemana2 lagi neh,,abs tu aku istirahat di kos sampe malem,,haha

Read More...

Rabu, 26 Mei 2010

Surat Untuk Adam dari Hawa


Adam,
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu. Sesungguhnya aku adalah hawa,temanmu yang kau pinta semasa kesunyian disyurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi,tidak heranlah jika perjalanan hidupku sentiasa inginkan bimbingan darimu.

Adam,
Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih banyak jumlahnya dari kaummu dikala akhir zaman ini. Itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusannya, karena andainya Allah mentakdirkan jumlah kaummu mengatasi kaumku niscaya merahlah dunia ini dengan darah manusia. Kacau beliaulah suasana Adam sesama Adam bermusuhan hanya karena Hawa.

Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil. Sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya juga. Jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah Yang mengharuskan adam beristeri lebih dari satu tetapi tidak melebihi empat orang dalam satu masa.


Adam,
Bukan karena banyaknya isterimu membimbangkan daku. Bukan karena sedikitnya bilanganmu memunsingkanku. Tetapi aku risau,gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu. Sejak dahulu telah kuketahui bahwa seharusnya aku tunduk tatkala telah menjadi isterimu. Patutlah terlalu berat lidahku berbicara untuk menyatakan isi hati ini. Namun sebagai hamba Allah, Aku sayang padamu.

Adam,
Sebagaimana didalam Al-Quran telah menyatakan yang engkau diberi kuasa terhadap wanita. Kau diberi amanah mendidikku. Kau diberi tanggungjawab untuk menjagaku,memperhatikan dan mengawasiku agar ridha Allah sentiasa menaungi. Tetapi Duhai Adam, lihatlah dunia kini.


Apa yang telah terjadi terhadap kaumku?


Kini, Aku dan kaumku telah ramai yang mendurhakaimu. Banyak yang telah menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan. Asalnya Allah mengkehendaki aku tinggal tetap dirumah. Dijalan-jalan,dipasar,di bandar-bandar bukanlah tempatku. Jika terpaksa,aku keluar dari rumah seluruh tubuhku ditutup dari ujung rambut sehingga keujung kaki. Tapi realitanya kini, aku telah lebih dari yang sepatutnya.

Adam,
Mengapa kau biarkan daku begini? Selayaknya aku ibu dan guru kepada anak-anakmu. Tetapi kini, aku jadi ibu,guru dan aku jugalah yang memikul senjata. Padahal engkau duduk saja. Ada diantara kau yang menganggur tidak bekerja. Kau perhatikan saja aku naik tangga bambu. Apakah kau sekarang tidak seperti dahulu? Apakah sudah hilang kasih sucimu kepadaku?

Adam,
Marahkah kau jika ku katakan terperosoknya hawa sekarang engkaulah yang harus dipersalahkan! Kenapa kau? Bukankah orang sering bicara, Jika anak jahat maka ibu bapak yang tidak pandai mendidik, Jika murid bodoh,guru tidak pandai mengajar. Jadi secara formulanya, Aku salah,kaulah penyebabnya!!!

Adam,
Kau selalu mengatakan, Hawa memang degil! Tidak mau dengar kata! Tidak mudah makan nasehat! Kepala batu! Tetapi duhai Adam, Seharusnya kau bertanya kepada dirimu, Siapakah teladanmu? Siapakah rujukanmu? Dalam mendidik aku yang lemah ini. Adakah teladanmu Muhammad s.a.w? Adakah rujukanmu Muhammad s.a.w? Adakah akhlak-akhlakmu boleh dijadikan contoh buat kami kaum Hawa?



Adam,
Sebenarnya kaulah imam dan aku adalah makmummu. Aku adalah pengikutmu-pengikutmu Karena kaulah amir. Jika kau benar maka benarlah aku. Jika kau lalai,lalailah aku. Lupakah kau duhai Adam? Kau punya satu kelebihan anugerah Allah. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Dan aku, akalku satu nafsuku beribu! Dari itu Adam,gunakanlah ketinggian akalmu untuk membimbingku.

Pimpinlah tanganku karena aku sering lupa dan lalai. Seringkali aku tergelincir. Bimbing dan bantulah aku dalam menyelami kalimah Allah. Perdengarkanlah aku kalimah syahdu dari Allah agar duniaku sentiasa dijalan rahmah. Tiupkanlah roh jihad ke dalam dadaku agar aku mampu tetap menjadi mujahidah kekasih Allah subhana wata�ala.

Adam,
Andainya kau masih lalai karenamu sendiri. Masih segan mengikut langkah para sahabat baginda. Masih gentar mencegah mungkar. Maka kita tunggu dan lihatlah dunia ini akan hancur bila aku yang memerintah. Malulah engkau Adam. Malulah engkau pada dirimu sendiri. Wallahualam..

dari : http://aslamiyah.cybermq.com/post/detail/9428/surat-untuk-adam-dari-hawa

Read More...

Senin, 24 Mei 2010

Tiket Kereta_ku






























Aku, Vitha emang mengaku sepenuh hati banget kalau aku senneng naek kereta,,
Saking senengnya neh,,sampai2 aku koleksi juga tuh tiket Keretanya..
lumayan buat kenang-kenangan. Jadi aku selalu inget kapan aja aku naik kereta itu.

And,walaupun di stasiun Balapan Solo ada aturan kalau punya 20 tiket kereta Eksekutif kaya Argodwipangga misalnya, bisa dituker 1 tiket gratis,,aku tetap gak mau nukerin tiket ini,
ntar aku gak punya donk..hehehe....

Read More...